Selasa, 08 November 2011

Tokoh Web Browser


TOKOH PENEMU WEB BROWSER
        Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, KBE (TimBL atau TBL) (lahir di London, Inggris, 8 Juni 1955) adalah penemu World Wide Web dan ketua World Wide Web Consortium, yang mengatur perkembangannya. Pada 1980, ketika masih seorang kontraktor bebas di CERN, Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hiperteks (hypertext) untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire.

           Setelah meninggalkan CERN untuk bekerja di John Poole’s Image Computer Systems Ltd, dia kembali pada 1984 sebagai seorang rekan peneliti. Dia menggunakan ide yang mirip yang telah dia gunakan pada Enquire untuk menciptakan World Wide Web, di mana dia mendesain dan membangun browser yang pertama (bernama WorldWideWeb dan dikembangkan dalam NeXTSTEP) dan server web pertama yang bernama httpd.

           Situs web pertama yang dibuat Berners-Lee (dan oleh karena itu ia juga merupakan situs web pertama) beralamat di http://info.cern.ch/ (telah diarsip) dan dimasukkan online untuk pertama kalinya pada 6 Agustus 1991.

           Pada 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology. Hingga kini, Berners-Lee masih tetap rendah hati dan tidak berkeinginan untuk mendapatkan status populer. Banyak yang masih tidak mengetahui kekuatan karya pria ini, World Wide Web. Salah satu kontribusi terbesarnya dalam memajukan World Wide Web adalah dengan tidak mempatenkannya sehingga masih dapat digunakan secara bebas. Pada 16 Juli 2004 dia diberi gelar kehormatan KBE oleh Ratu Elizabeth II sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Jumat, 04 November 2011

Sejarah Search Engine

Mesin pencari pertama adalah "Wandex", yang sekarang index yang tidak berfungsi dari World Wide Web Wanderer, suatu web crawler dibangun oleh Matthew Gray di MIT pada 1993. Mesin pencari lain yang lama, Aliweb, juga muncul di 1993 dan masih berjalan hingga saat ini. Salah satu mesin pencari pertama yang sekarang berkembang menjadi usaha komersial yang cukup besar adalah Lycos, yang dimulai di Carnegie Mellon University sebagai proyek riset di tahun 1994.

Segera sesudah itu, banyak mesin pencari yang bermunculan dan bersaing memperebutkan popularitas. Termasuk di antaranya adalah WebCrawler, Hotbot, Excite, Infoseek, Inktomi, dan AltaVista. Mereka bersaing dengan direktori-direktori populer seperti misalnya Yahoo. Belakangan direktori-direktori ini menggabungkan atau menambahkan teknologi mesin pencari agar fungsinya semakin meningkat.

Pada tahun 2002, Yahoo! mengakuisisi Inktomi dan pada 2003, mengakuisisi Overture yang memiliki AlltheWeb dan Altavista. Tahun 2004, Yahoo! meluncurkan mesin pencarinya sndiri yang didasarkan pada teknologi gabungan dari mesin-mesin yang telah diakuisisinya dan memberikan pelayanan yang mengutamakan mesin pencari Web daripada direktorinya.

Pada Desember 2003, Orase menerbitkan versi pertama dari teknologi pencari waktu-riilnya. Mesin ini memiliki banyak fungsi baru dan performancenya meningkat sangat hebat.

Mesin pencari juga dikenal sebagai bintang-bintang yang paling cemerlang dalam perlombaan investasi Internet yang terjadi pada akhir tahun 1990-an. Beberapa perusahaan masuk ke dalam pasar dengan hebat, mencatat keuntungan besar pada penawaran publik pertamanya. Sebagian lagi sama sekali menyingkirkan mesin pencari publiknya, dan hanya memasarkan edisi-edisi Enterprise saja, seperti misalnya Northern Light⁠ yang dulunya adalah salah satu dari 8 atau 9 mesin pencari awal setelah Lycos muncul.

Sebelum munculnya Web, ada pula mesin-mesin pencari untuk [protokol]] atau penggunaan lain, seperti misalnya Archie search engine untuk situs-situs FTP anonim dan Veronica search engine untuk Gopher protocol.
Buku Osmar R. Zaïane From Resource Discovery to Knowledge Discovery on the Internet menjelaskan secara rinci sejarah teknologi mesin pencari sebelum munculnya Google.

Google

Sekitar tahun 2001, mesin pencari Google berkembang lebih besar. Keberhasilan ini didasarkan pada bagian konsep dasar dari link popularity dan PageRank. Setiap halaman diurutkan berdasarkan seberapa banyak situs yang terkait, dari sebuah premis bahwa situs yang diinginkan pasti lebih banyak terkoneksi daripada yang lain. Rangking situs (The PageRank)dari sebuah link halaman dan jumlah link dari halaman-halaman tersebut merupakan masukan bagi Rangking situs yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan bagi Google untuk mengurutkan hasilnya berdasarkan seberapa banyak halaman situs yang menuju ke halaman yang ditemukannya. User interface Google sangat disukai oleh pengguna, dan hal ini berkembang ke para pesaingny

Kelebihan dan Kekurangan Search Engine

Kelebihan dan Kekurangan Search Engine

Saat kita mencari data di web tak lepas dari jasa search engine. Kadang, daripada menghapal namasitus yang sangat banyak di dunia, orang lebih senang memakai jasa ini.

Masing-masing search engine mempunyai metode tersendiri untuk memperlihatkan hasil pencariannya. Google mempunyai apa yang disebut Google API. Begitu juga Yahoo. API tersebut biasanya memanfaatkan teknologi webservice untuk komunikasi datanya.

Tak dapat dipungkiri, search engine telah banyak membantu kita. Tapi ada juga masalah yang kadang terjadi akibat search engine. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan search engine:

Kelebihan

  1. Search engine memudahkan pencarian data relevan. Jika kita mengetikkan kata kunci tertentu, search engine akan berusaha mencari data paling cocok sesuai dengan APInya masing-masing.
  2. Mendukung web-service. Fitur ini untuk pengembang software. Dengan mengetahui web-service suatu search engine, kita tidak perlu membuat search engine sendiri untuk membuat aplikasi yang support pencarian di web. Contohnya adalah browser firefox, Yahoo Messenger atau flock. Aplikasi-aplikasi tersebut support pencarian.
  3. Search engine mengindex suatu halaman secara berkala. Jadi, bila suatu website diupdate search engine akan mengetahuinya.
  4. Saat ini search engine juga support localized search. Yaitu pencarian berdasarkan lokasi pengunjung. Contohnya adalah google, jika anda mengetik google.com di indonesia, maka akan redirect ke google.co.id.
  5. Cepat diakses. Search engine biasanya didesain simpel agar cepat diakses. Hasil pencarian pun juga cepat muncul karena memakai caching.

Kekurangan
  1. Kecepatan index dan kecepatan berkembangnya web yang tak sebanding. Saat ini berbagai website banyak bermunculan, jika kecepatan index search engine tidak ditingkatkan maka tak mungkin search engine bisa mengindex semuanya.
  2. Kadangkala search engine tidak menampilkan hasil yang diinginkan. Search engine selalu berusaha menampillkan hasil yang relevan. Tetapi kadang kala tetap memperlihatkan hasil yang tidak relevan.
  3. Munculnya orang-orang yang melakukan link-spamming. Yaitu melakukan spamming link untuk meningkatkan posisi mereka di search engine.
  4. Tidak bisa mengindeks halaman tertentu. Beberapa website yang memakai konten dinamis tidak bisa diindex. Biasanya website seperti ini dihalangi oleh form yang mengharuskan inputan.